JAKARTA - Bank Mandiri memperlihatkan perannya sebagai mitra strategis pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dengan menyalurkan dana pemerintah senilai Rp40,7 triliun untuk lebih dari 24.000 pelaku usaha di berbagai sektor strategis.
Penyaluran dana ini tidak hanya menargetkan UMKM, tetapi juga industri padat karya, ekspor, dan sektor strategis lainnya, sehingga diharapkan mampu menopang pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Penyaluran Dana Fokus pada UMKM dan Industri Padat Karya
Bank Mandiri menyalurkan dana pemerintah sebesar Rp40,7 triliun hingga kuartal III 2025, mencapai 74 persen dari total alokasi Rp55 triliun.
Direktur Bank Mandiri, Totok Priyambodo, menegaskan bahwa penyaluran ini dilakukan secara selektif untuk mendukung segmen UMKM, industri padat karya, dan sektor strategis lainnya.
Sektor yang mendapatkan perhatian khusus meliputi perkebunan, ketahanan pangan, hilirisasi sumber daya alam, energi terbarukan, layanan kesehatan, manufaktur, dan kawasan industri.
Dengan langkah ini, Bank Mandiri memastikan bahwa dana pemerintah dapat memberi dampak signifikan bagi pembangunan ekonomi nasional. Totok menambahkan, seluruh penyaluran dijalankan dengan prinsip kehati-hatian serta transparansi tinggi sesuai regulasi yang berlaku.
Penyaluran yang tepat sasaran ini diharapkan mampu menjaga struktur likuiditas bank tetap sehat dan biaya dana efisien, mengingat dana pemerintah memiliki cost of fund yang lebih rendah dibanding rata-rata pasar.
Hal ini sekaligus memperkuat posisi Bank Mandiri sebagai lembaga keuangan yang mendukung akselerasi ekonomi kerakyatan.
Selain itu, Bank Mandiri juga menekankan pentingnya monitoring dan evaluasi dalam setiap penyaluran dana. Langkah ini menjadi jaminan bahwa penerima dana mampu memanfaatkan fasilitas pembiayaan secara optimal, sehingga pencapaian tujuan ekonomi nasional dapat terwujud dengan efektif.
Dengan fokus pada UMKM dan industri padat karya, bank berharap mampu mendorong penciptaan lapangan kerja dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Dukungan pada Sektor Berorientasi Ekspor dan Strategis
Dalam penyaluran dana ini, Bank Mandiri menitikberatkan perhatian pada sektor yang memiliki kontribusi signifikan terhadap ekspor.
Langkah ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk memperkuat neraca perdagangan dan menstabilkan pertumbuhan ekonomi di tengah tantangan global. Totok menegaskan, sektor ekspor yang menjadi fokus mencakup manufaktur dan komoditas strategis yang dapat memberikan nilai tambah bagi perekonomian.
Selain itu, industri padat karya dan sektor strategis lain seperti energi terbarukan dan hilirisasi sumber daya alam menjadi target prioritas. Penyaluran dana yang terarah ini diharapkan mampu meningkatkan produktivitas, menambah kapasitas produksi, dan memperkuat daya saing usaha di pasar global.
Dengan strategi ini, Bank Mandiri mendukung transformasi sektor riil sekaligus menciptakan efek pengganda bagi ekonomi nasional. Bank Mandiri juga menekankan keterlibatan UMKM sebagai pilar ekonomi utama.
Dana yang dialokasikan tidak hanya untuk pengembangan usaha, tetapi juga untuk mendorong inovasi, pemanfaatan teknologi, dan modernisasi proses bisnis. Dengan demikian, UMKM dapat naik kelas, memperluas pasar, dan meningkatkan pendapatan yang berdampak pada penguatan ekonomi lokal.
Pelaksanaan Sesuai Prinsip Kehati-hatian dan Transparansi
Bank Mandiri memastikan bahwa seluruh penyaluran dana pemerintah dilaksanakan dengan tata kelola yang ketat.
Proses pengawasan dan pelaporan dilakukan secara transparan, sejalan dengan ketentuan hukum dan regulasi pasar modal. Hal ini bertujuan agar dana dapat tersalurkan kepada pihak yang benar-benar membutuhkan dan mampu memanfaatkannya secara optimal.
Totok menambahkan, koordinasi dengan Kementerian Keuangan menjadi bagian penting dari strategi penyaluran dana. Bank Mandiri siap menyesuaikan mekanisme distribusi sesuai arahan pemerintah agar kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi tetap maksimal.
Dengan demikian, ruang ekspansi usaha bagi pelaku UMKM dan industri tetap terjaga tanpa mengganggu efisiensi pengelolaan dana. Prinsip kehati-hatian ini juga mencakup analisis risiko, evaluasi kemampuan usaha penerima dana, dan pemantauan berkala.
Pendekatan tersebut tidak hanya mengurangi risiko kredit bermasalah, tetapi juga memastikan dana pemerintah dapat digunakan untuk memicu pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Dampak Positif bagi Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Penyaluran dana sebesar Rp40,7 triliun telah memberikan dampak nyata bagi lebih dari 24.000 pelaku usaha di berbagai sektor.
Fokus pada UMKM dan industri padat karya memungkinkan terciptanya lapangan kerja, peningkatan kapasitas produksi, dan perluasan pasar, sehingga memberikan kontribusi positif bagi perekonomian nasional.
Totok menekankan bahwa keberhasilan program ini juga memperkuat peran Bank Mandiri sebagai mitra strategis pemerintah dalam mendorong akselerasi ekonomi nasional.
Penyaluran dana pemerintah tidak hanya menjadi alat intermediasi keuangan, tetapi juga sarana strategis untuk menciptakan ekosistem usaha yang sehat, inklusif, dan berkelanjutan.
Selain itu, program ini memberikan efek positif jangka panjang bagi struktur likuiditas Bank Mandiri, menjaga biaya dana tetap efisien, dan memperkuat posisi bank sebagai lembaga yang berkontribusi pada stabilitas ekonomi.
Dengan keberhasilan ini, Bank Mandiri siap melanjutkan kolaborasi dengan pemerintah dan meningkatkan penyaluran dana sesuai kebutuhan sektor strategis, UMKM, dan industri padat karya di masa mendatang.