JAKARTA - Pemerintah Kabupaten Jember kini resmi menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan PT Surya Mataram Nusantara atau Fly Jaya Air.
Kesepakatan ini menegaskan komitmen kedua pihak untuk menghadirkan penerbangan permanen rute Jember–Jakarta.
Langkah ini menjadi tonggak penting bagi Pemkab Jember dalam memperkuat konektivitas udara, sekaligus membuka akses ekonomi baru yang menghubungkan Jember dengan pusat pertumbuhan nasional di Jakarta.
Bandara yang aktif dan penerbangan langsung diharapkan dapat menjadi motor penggerak investasi serta percepatan pertumbuhan ekonomi daerah.
Bupati Jember, Muhammad Fawait, atau Gus Fawait, menegaskan bahwa penerbangan ini bukan sekadar fasilitas transportasi. Menurutnya, penerbangan langsung menuju Jakarta merupakan kebutuhan strategis untuk memacu perekonomian daerah sekaligus menekan angka kemiskinan ekstrem.
Dukungan Pemkab dan Fly Jaya untuk Infrastruktur Udara
Gus Fawait menekankan pentingnya bandara sebagai penunjang investasi di Jember. “Bagaimana investasi mau masuk kalau tol belum tersambung, bandara tidak aktif, dan pelabuhan belum berjalan? Karena itu, bandara ini kebutuhan mutlak agar investor bisa datang dengan mudah ke Jember,” ujarnya.
Pihak Fly Jaya Air, melalui Deputi Komersial Direktur Ary Mercyanto, menyampaikan apresiasi atas dukungan dan konsistensi Pemkab Jember selama masa uji coba penerbangan. Evaluasi yang dilakukan secara menyeluruh akhirnya mendorong Fly Jaya untuk memulai penerbangan reguler secara permanen.
Penerbangan ini dijadwalkan mulai beroperasi pada 11 November 2025. Rute yang dilayani adalah Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta menuju Bandara Notohadinegoro Jember.
Fly Jaya Air juga menyiapkan penambahan fasilitas refueling di Bandara Jember untuk meningkatkan efisiensi operasional serta kapasitas angkut pesawat.
Efek Berganda untuk Bisnis, Pariwisata, dan UMKM
Kerja sama ini dipandang mampu menciptakan efek berganda bagi perekonomian lokal. Konektivitas udara yang stabil memungkinkan pergerakan orang dan barang menjadi lebih cepat dan efisien.
Dampaknya, peluang investasi terbuka lebih luas, sektor pariwisata mendapat dorongan, dan UMKM mendapatkan akses pasar yang lebih luas.
Gus Fawait menegaskan, hadirnya penerbangan reguler tidak hanya mempermudah perjalanan masyarakat, tetapi juga menjadi bagian dari strategi pemulihan ekonomi pasca-pandemi. Infrastruktur transportasi yang memadai menjadi syarat utama untuk mendorong pembangunan berkelanjutan di Jember.
Selain itu, penerbangan permanen juga mempermudah mobilitas tenaga kerja, mahasiswa, hingga wisatawan. Hal ini diyakini dapat meningkatkan pertukaran budaya dan interaksi sosial antara Jember dan Jakarta, sekaligus memperluas jejaring bisnis lokal.
Optimisme Menuju Konektivitas Udara Lebih Luas
Kesepakatan PKS antara Pemkab Jember dan Fly Jaya Air mencerminkan keseriusan pemerintah daerah dalam memperkuat transportasi udara. Infrastruktur yang andal diyakini akan memicu pertumbuhan ekonomi secara merata, khususnya di wilayah yang sebelumnya sulit dijangkau.
Bupati Jember berharap, layanan penerbangan permanen ini menjadi awal dari berbagai inovasi dalam transportasi udara. Dengan konektivitas yang baik, Jember memiliki peluang untuk menjadi pusat ekonomi baru di Jawa Timur bagian timur.
Fly Jaya Air menekankan bahwa keandalan dan kenyamanan penerbangan menjadi prioritas utama. Semua fasilitas pendukung, termasuk jadwal penerbangan yang konsisten dan pelayanan maksimal bagi penumpang, akan dioptimalkan agar masyarakat merasakan manfaat nyata dari konektivitas ini.
“Konektivitas udara yang lancar membuka peluang investasi, meningkatkan mobilitas masyarakat, dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Semua ini demi kesejahteraan warga Jember,” tutup Gus Fawait.