Prabowo Tegaskan Dampak Positif Program MBG bagi Gizi dan Ekonomi Nasional

Kamis, 16 Oktober 2025 | 09:32:16 WIB
Prabowo Tegaskan Dampak Positif Program MBG bagi Gizi dan Ekonomi Nasional

JAKARTA - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menegaskan komitmen pemerintah dalam memperkuat program unggulan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang kini telah menjangkau lebih dari 35 juta penerima manfaat setiap harinya. 

Dalam forum dialog bersama Ketua dan Pemimpin Redaksi Forbes Media, Steve Forbes, pada ajang Forbes Global CEO Conference 2025 di Jakarta, Prabowo menyampaikan bahwa program ini lahir dari keprihatinannya terhadap kondisi gizi anak-anak Indonesia yang ia saksikan langsung selama puluhan tahun berkeliling daerah.

Prabowo menuturkan, pengalaman melihat langsung anak-anak mengalami stunting dan malnutrisi menjadi pemicu utama baginya untuk menghadirkan program makan bergizi di sekolah-sekolah Indonesia.

Ia mencontohkan negara-negara seperti India dan Brasil yang berhasil menerapkan kebijakan serupa meskipun memiliki pendapatan per kapita lebih rendah dari Indonesia.

Dari Inspirasi ke Aksi Nyata di Lapangan

Prabowo menjelaskan bahwa tekadnya untuk menjalankan program MBG didasari oleh keyakinan bahwa Indonesia mampu meniru kesuksesan negara lain dalam memperbaiki gizi warganya. 

“Saya berkata kepada tim saya, kalau India bisa, mengapa Indonesia tidak? Saat itu ada 77 negara dengan program makan gratis, dan saya bertekad menjadikan Indonesia negara ke-78 atau ke-79 yang melakukannya,” ujarnya. Kini, program tersebut berkembang pesat dan menjadi salah satu inisiatif sosial terbesar di dunia.

Prabowo mengungkapkan bahwa pemerintah telah membangun 11.900 dapur aktif yang setiap hari menyiapkan 35,4 juta porsi makanan, jumlah yang setara dengan tujuh kali populasi Singapura. Pernyataan ini disambut tepuk tangan para peserta forum bisnis internasional.

Pengawasan Ketat dan Peningkatan Standar Kualitas

Meski program MBG sempat menghadapi beberapa kendala teknis di lapangan, termasuk kasus keracunan makanan, Prabowo menegaskan bahwa pemerintah segera mengambil langkah tegas untuk meningkatkan pengawasan dan standar operasional.

“Kami tingkatkan pengawasan, SOP, membeli peralatan baru untuk penyaringan air, pemanas makanan, dan menjaga kebersihan dapur. Tidak ada kompromi untuk keselamatan anak-anak,” tegasnya.

Selain itu, pemerintah juga menyiapkan sistem pengawasan digital dan pelatihan tenaga pengelola dapur agar pelaksanaan MBG berjalan transparan dan profesional. Setiap dapur kini dikelola oleh manajer muda lulusan universitas yang dilatih khusus untuk memastikan kualitas bahan pangan dan distribusi makanan.

Dampak Ekonomi Rakyat dan Pemberdayaan Daerah

Lebih jauh, Prabowo mengungkapkan bahwa program MBG tidak hanya berdampak pada peningkatan gizi anak-anak, tetapi juga memberikan efek ekonomi besar bagi masyarakat pedesaan. Dana program disalurkan langsung ke dapur penyedia tanpa melalui birokrasi panjang, sehingga efisiensi dan transparansi terjaga.

“Kami melatih 32.000 manajer muda untuk mengelola dapur. Setiap dapur melayani 3.000 hingga 3.800 anak dan ibu hamil,” ujar Prabowo. Kebutuhan logistik dari satu dapur saja telah menciptakan permintaan tinggi terhadap hasil pertanian dan peternakan rakyat. 

“Satu dapur membutuhkan sekitar 3.000 butir telur, 3.000 ayam, dan ribuan sayur setiap dua atau tiga hari. Petani kini memiliki jaminan pasar tetap. Mereka mulai menanam lebih banyak, membangun kolam ikan, bahkan memperluas tambak di pesisir,” katanya.

Hasil kajian Rockefeller Institute juga memperkuat efektivitas ekonomi dari kebijakan ini. Menurut lembaga tersebut, setiap satu dolar yang dikeluarkan pemerintah untuk program makan gratis dapat memberikan dampak ekonomi antara 5 hingga 37 dolar AS. 

Angka ini menunjukkan bahwa kebijakan sosial bisa sekaligus menjadi mesin pertumbuhan ekonomi nasional. “Tujuan pertama saya adalah mengatasi kelaparan anak-anak. Tapi saya melihat sendiri bagaimana uang yang kita salurkan ke desa dan dapur rakyat ini memutar ekonomi lokal. Ini memberi harapan baru bagi jutaan keluarga di Indonesia,” tandas Prabowo.

Terkini