JAKARTA - Air lemon kini menjadi bagian dari kebiasaan banyak orang dalam upaya menjalani pola hidup lebih sehat.
Minuman ini dianggap menyegarkan sekaligus memberikan manfaat bagi tubuh karena kandungan nutrisinya yang kaya. Namun, meskipun terdengar sederhana, konsumsi air lemon ternyata tidak selalu tanpa risiko jika dilakukan berlebihan.
Banyak orang memilih air lemon sebagai rutinitas harian karena diyakini dapat meningkatkan energi dan mendukung metabolisme. Dalam kebiasaan sehari-hari, minuman ini sering dikaitkan dengan detoksifikasi tubuh dan peningkatan daya tahan.
Meski demikian, pemahaman tentang batas wajar konsumsinya kadang terabaikan sehingga menimbulkan efek yang tidak diinginkan. Lemon dikenal sebagai sumber vitamin C yang baik untuk tubuh. Vitamin C memiliki peran sebagai antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas.
Kandungan ini juga membantu tubuh menghadapi infeksi dan memperkuat sistem kekebalan, sehingga minuman air lemon dipandang memberi manfaat positif jika dikonsumsi dengan cara yang tepat.
Kandungan Nutrisi dan Manfaat Lemon
Dalam satu gelas air lemon dengan sekitar 48 gram air perasan buah lemon, terdapat sekitar 21 persen kebutuhan vitamin C harian. Kandungan ini menjadi alasan utama mengapa air lemon sering direkomendasikan dalam rutinitas kesehatan.
Ahli gizi Su-Nui Escobar menyampaikan bahwa menambahkan lemon ke dalam air dapat meningkatkan asupan vitamin C yang membantu tubuh melawan infeksi dan memperkuat kekebalan.
Selain vitamin C, lemon juga mengandung sitrat yang mampu mendukung penyerapan kalsium. Penyerapan kalsium yang optimal dapat menjaga kekuatan tulang agar tetap sehat dalam jangka panjang.
Hal ini menjadikan air lemon sebagai pilihan minuman yang tidak hanya menyegarkan, tetapi juga berpotensi memberikan manfaat struktural bagi kesehatan tulang.
Asam sitrat dalam lemon juga diketahui dapat membantu mencegah pembentukan batu ginjal. Asam tersebut dapat menghambat proses terbentuknya kristal dan memecah batu berukuran kecil yang sudah ada sebelumnya.
Karena itu, sebagian orang menjadikan air lemon sebagai bagian dari upaya pencegahan batu ginjal secara alami.
Risiko dan Efek Samping Konsumsi Berlebihan
Meski memiliki manfaat, air lemon tidak sepenuhnya bebas dari efek samping. Salah satu risiko utama adalah kerusakan pada gigi. Sifat asam dari sari lemon dapat mengikis enamel pelindung gigi secara perlahan apabila dikonsumsi setiap hari tanpa pengaturan.
Erosi enamel dapat mengubah tampilan gigi dan membuatnya rentan terhadap infeksi. Ketika perlindungan gigi melemah, bakteri lebih mudah menembus dan menyebabkan gigi berlubang. Jika tidak ditangani, kondisi ini dapat berlanjut menjadi nyeri hingga infeksi yang membutuhkan tindakan medis.
Selain itu, konsumsi air lemon dapat memperburuk gejala gastroesophageal reflux disease atau GERD. Buah sitrus seperti lemon dapat memicu peningkatan asam lambung pada beberapa orang.
Pada penderita GERD, konsumsi air lemon dapat menambah rasa tidak nyaman seperti nyeri dada, mual, dan sensasi terbakar pada tenggorokan.
Minum terlalu banyak air lemon juga bisa memicu diare. Su-Nui Escobar menegaskan bahwa dalam jumlah normal, air lemon tidak akan memengaruhi fungsi usus orang yang sehat. Namun konsumsi berlebihan dapat meningkatkan gerakan usus dan menyebabkan buang air besar lebih sering dari biasanya.
Ada pula kemungkinan reaksi alergi terhadap buah sitrus. Beberapa orang dapat mengalami ruam, gatal, bengkak, atau bahkan kesulitan bernapas setelah mengonsumsi lemon. Jika gejala tersebut muncul, konsumsi air lemon sebaiknya segera dihentikan agar kondisi tidak memburuk.
Cara Aman Mengonsumsi Air Lemon
Untuk tetap mendapatkan manfaat air lemon tanpa terkena efek samping, terdapat beberapa cara aman yang dapat diterapkan. Menghindari konsumsi air lemon dalam keadaan perut kosong dapat membantu mengurangi iritasi saluran pencernaan.
Konsumsi setelah makan lebih disarankan agar keasamannya tidak langsung mengenai lapisan lambung.
Campurkan air lemon dengan banyak air agar tingkat keasamannya lebih rendah. Penggunaan sedotan dapat membantu melindungi gigi dari paparan asam secara langsung sehingga enamel tetap terjaga. Setelah meminum air lemon, membilas mulut dengan air dapat mengurangi efek asam pada gigi.
Frekuensi konsumsi juga perlu diperhatikan. Mengonsumsi air lemon dua hingga tiga kali per minggu sudah cukup bagi sebagian besar orang. Dengan cara ini, manfaat kesehatan tetap bisa diperoleh tanpa menimbulkan risiko kesehatan jangka panjang.