Penerbangan Jember Jakarta Aktif Lagi, Bupati Dorong Investasi

Rabu, 29 Oktober 2025 | 10:36:31 WIB
Penerbangan Jember Jakarta Aktif Lagi, Bupati Dorong Investasi

JAKARTA - Setelah melalui berbagai proses evaluasi dan persiapan, rute penerbangan dari Bandara Notohadinegoro, Kabupaten Jember, Jawa Timur, menuju Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta, dipastikan kembali beroperasi mulai 11 November 2025. Jadwal penerbangan akan sama seperti sebelumnya, yakni setiap hari Selasa dan Kamis.

Pembukaan kembali rute ini menjadi tindak lanjut dari penandatanganan kesepakatan bersama dan perjanjian kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Jember dengan PT Surya Mataram Nusantara, selaku pihak yang menaungi maskapai FlyJaya Air. Prosesi penandatanganan berlangsung di Pendapa Wahyawibawagraha pada Selasa, 28 Oktober 2025, petang.

Bupati Jember, Muhammad Fawait, menyampaikan bahwa langkah ini merupakan bentuk komitmen untuk memperkuat konektivitas antara Jember dan pusat pertumbuhan ekonomi nasional, yaitu Jakarta. Ia menuturkan bahwa pemerintah daerah kini telah sampai pada tahap finalisasi menuju penerbangan permanen, setelah sebelumnya dilakukan uji coba serta evaluasi atas layanan penerbangan yang sempat berhenti sementara.

Harapan Menjadi Penerbangan Permanen dan Dorongan Ekonomi

Rute penerbangan Jember–Jakarta dengan pesawat FlyJaya Air sebenarnya telah beroperasi sejak 23 September 2025, namun sempat terhenti pada 14 Oktober 2025 untuk kepentingan evaluasi. Fawait menjelaskan bahwa hasil evaluasi tersebut diharapkan dapat menjadi acuan dalam menyusun penerbangan permanen ke depan. Ia menegaskan bahwa keberadaan jalur udara antara Jember dan Jakarta bukan lagi sekadar keinginan, melainkan sudah menjadi kebutuhan masyarakat dan daerah.

Bupati menilai bahwa Jember masih menghadapi tantangan besar dalam hal pembangunan ekonomi, khususnya karena daerah ini termasuk wilayah dengan angka kemiskinan ekstrem tertinggi di Jawa Timur. Ia memandang bahwa upaya pengentasan kemiskinan tidak bisa hanya bergantung pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), melainkan harus disokong oleh faktor lain seperti investasi dan mobilitas ekonomi.

Fawait menyampaikan bahwa dengan beroperasinya kembali Bandara Notohadinegoro, peluang masuknya investasi diharapkan semakin terbuka. Ia menambahkan bahwa investor akan lebih mudah datang ke Jember apabila akses transportasi udara dari Jakarta tersedia dan terjadwal dengan baik. Melalui penerbangan ini, ia berharap terjadi peningkatan interaksi ekonomi yang dapat membawa dampak positif terhadap pembangunan daerah.

Bandara sebagai Pintu Masuk Investasi dan Pariwisata

Bupati Jember menegaskan bahwa langkah pembukaan kembali penerbangan tidak hanya berfokus pada sektor ekonomi, tetapi juga dapat memberikan efek tambahan pada sektor pariwisata. Ia menilai bahwa dengan kemudahan akses udara dari Jakarta, potensi wisatawan untuk berkunjung ke Jember juga akan meningkat. Namun, ia menekankan bahwa tujuan utama dari pengoperasian penerbangan ini tetaplah menarik investasi sebagai upaya memperkuat perekonomian daerah.

Dalam kesempatan tersebut, Fawait juga menyatakan komitmennya untuk terus bekerja sama dengan berbagai pihak demi kemajuan Jember. Ia menilai bahwa setiap masukan dan kritik yang muncul dari masyarakat atau pihak lain akan dijadikan sebagai dorongan untuk memperbaiki dan memperkuat kebijakan pemerintah daerah.

Harga Tiket dan Antusiasme Masyarakat

Terkait harga tiket, pemerintah daerah mengakui bahwa hingga Desember 2025 tarif penerbangan Jember–Jakarta diperkirakan masih relatif tinggi. Fawait menjelaskan bahwa pemerintah akan berupaya melakukan penyesuaian harga mulai Januari 2026 agar tiket kembali terjangkau, seperti sebelum masa evaluasi. Ia optimistis bahwa dengan kerja sama antara pemerintah daerah dan pihak maskapai, harga tiket dapat ditekan tanpa mengurangi kualitas layanan penerbangan.

Meskipun harga tiket saat ini masih tinggi, Fawait mengaku cukup puas dengan antusiasme masyarakat. Ia menyampaikan bahwa banyak pelaku usaha memberikan testimoni positif, karena meskipun tarifnya belum turun, manfaat keberadaan penerbangan tersebut dianggap sepadan. Menurutnya, keberadaan bandara memberikan efisiensi waktu yang sangat signifikan. Jika sebelumnya perjalanan dari Jember ke Jakarta membutuhkan waktu enam hingga delapan jam menggunakan jalur darat atau kombinasi transportasi, kini waktu tempuh dapat dipangkas menjadi sekitar dua jam.

Fawait menilai bahwa kemudahan ini menjadi nilai tambah yang besar bagi dunia usaha dan masyarakat Jember secara umum. Ia berpendapat bahwa harga tiket yang berlaku hingga akhir tahun masih relevan jika dibandingkan dengan keuntungan waktu dan kenyamanan yang diperoleh. Pemerintah daerah juga berencana melakukan intervensi harga mulai tahun depan agar penerbangan menjadi lebih ekonomis bagi seluruh kalangan.

Bupati menutup pernyataannya dengan menegaskan bahwa pembukaan kembali rute penerbangan Jember–Jakarta merupakan salah satu langkah penting untuk membangun konektivitas, memperluas peluang investasi, dan membuka akses wisata yang lebih luas. Ia berharap kehadiran rute udara ini dapat menjadi pintu bagi Jember untuk berkembang menjadi daerah dengan pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berdaya saing tinggi.

Terkini