Pemulihan Pasar Saham Indonesia Dorong Optimisme Investor Nasional

Selasa, 04 November 2025 | 15:32:19 WIB
Pemulihan Pasar Saham Indonesia Dorong Optimisme Investor Nasional

JAKARTA - Pasar saham Indonesia menunjukkan performa yang membaik dengan signifikan, menandai fase pemulihan setelah beberapa bulan volatilitas. 

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat meningkat sebesar 16,83% sejak awal tahun hingga akhir Oktober 2025. Kenaikan ini menempatkan pasar modal Indonesia sebagai yang kedua tertinggi di Asia Tenggara. 

Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Iman Rachman, menyatakan bahwa pertumbuhan ini mencerminkan kepercayaan investor terhadap prospek ekonomi nasional dan stabilitas pasar.

Rata-rata nilai transaksi harian pun meningkat mencapai Rp16,46 triliun, sementara jumlah investor aktif harian berada di kisaran 232.000 orang. Meski investor ritel masih mendominasi aktivitas perdagangan, kepemilikan institusi domestik mengalami peningkatan sejak awal tahun. 

Iman menambahkan, sentimen positif pasar kemungkinan akan terus berlanjut menjelang akhir tahun, didorong oleh ekspektasi penurunan suku bunga dan berbagai kebijakan pemerintah untuk menopang aktivitas ekonomi.

Peran Kebijakan Pemerintah dalam Menopang Ekonomi

Optimisme pasar saham sejalan dengan pandangan analis bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia memiliki peluang mencapai angka 5% pada akhir 2025. 

Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya, menyoroti pentingnya realisasi belanja pemerintah yang optimal dan kebijakan kuartal IV, seperti bantuan pangan, program padat karya, insentif PPh 21, serta diskon tarif transportasi selama liburan akhir tahun.

Tren perdagangan umum dan neraca perdagangan yang positif menjadi faktor pendorong tambahan bagi pertumbuhan ekonomi. Yunarto menekankan bahwa paket kebijakan ini tidak hanya memperkuat fundamental ekonomi, tetapi juga meningkatkan kepercayaan investor, yang berdampak positif terhadap pergerakan IHSG. 

Para analis menilai, sinergi antara kebijakan fiskal dan kondisi pasar global yang relatif stabil akan memberikan momentum bagi pemulihan pasar modal hingga tutup tahun.

Tantangan dan Prospek Ekonomi 2026

Sementara itu, Direktur Utama Hana Bank, Ko Yung Ryul, menyoroti dinamika ekonomi global yang diperkirakan akan mempengaruhi Indonesia pada tahun 2026. 

Faktor-faktor seperti penurunan suku bunga di negara-negara besar, perubahan tarif bea masuk, volatilitas nilai tukar, serta risiko geopolitik diperkirakan akan menimbulkan fluktuasi di pasar domestik.

Ko menekankan pentingnya pemahaman nasabah terhadap kondisi ini untuk merumuskan strategi bisnis yang tepat. Hana Bank berkomitmen untuk terus mendukung nasabah melalui analisis pasar, layanan finansial optimal, serta produk perbankan yang relevan dengan kebutuhan investor dan pelaku usaha. 

Dengan pemahaman mendalam terhadap prospek ekonomi, nasabah diharapkan mampu mengambil keputusan investasi yang lebih cermat.

Optimisme Investor Tetap Tinggi

Meski menghadapi potensi risiko global, para investor domestik menunjukkan optimisme tinggi terhadap prospek pasar saham Indonesia. Kenaikan IHSG yang stabil menjadi indikator bahwa pasar mulai memulihkan diri dan mencerminkan pemulihan kepercayaan terhadap fundamental ekonomi nasional.

Para pelaku pasar menyambut positif kebijakan pemerintah dan dukungan lembaga keuangan yang konsisten memberikan informasi strategis. Sinergi antara pertumbuhan ekonomi domestik, pemulihan perdagangan.

Serta kebijakan moneter dan fiskal diharapkan mampu mempertahankan tren positif hingga memasuki tahun depan. Dengan momentum ini, investor nasional dapat lebih percaya diri dalam memanfaatkan peluang pasar, sekaligus mempersiapkan strategi jangka panjang menghadapi dinamika global yang terus berkembang.

Terkini