9 Penyebab Tekanan Darah Tinggi Selain Garam Berlebihan

Senin, 29 Desember 2025 | 12:08:48 WIB
9 Penyebab Tekanan Darah Tinggi Selain Garam Berlebihan

JAKARTA - Tekanan darah tinggi kerap diasosiasikan dengan kebiasaan mengonsumsi makanan asin. Padahal, kenyataannya hipertensi bisa muncul akibat berbagai faktor lain yang sering luput dari perhatian. 

Banyak orang merasa sudah mengurangi garam, namun angka tekanan darah tetap tinggi saat diperiksa. Kondisi ini menunjukkan bahwa penyebab hipertensi tidak selalu sesederhana yang dibayangkan.

Hipertensi terjadi ketika tekanan darah yang mengalir di pembuluh darah terus berada di atas batas normal. 

Jika berlangsung lama tanpa pengendalian, kondisi ini dapat meningkatkan risiko penyakit serius seperti serangan jantung, stroke, hingga gangguan ginjal. 

Oleh karena itu, mengenali faktor pemicunya menjadi langkah awal yang penting untuk pencegahan.

Selain pola makan, kebiasaan harian, kondisi psikologis, hingga gangguan kesehatan tertentu dapat berperan dalam menaikkan tekanan darah. Beberapa di antaranya bahkan tidak menimbulkan gejala khusus, sehingga sering kali tidak disadari. 

Berikut rangkuman faktor-faktor yang dapat memicu tekanan darah tinggi selain konsumsi garam berlebihan.

Tekanan Darah dan Faktor Gaya Hidup

Gaya hidup modern membawa banyak kemudahan, tetapi juga berpotensi meningkatkan risiko hipertensi. Pola makan tinggi gula, aktivitas fisik yang minim, hingga kebiasaan kurang tidur menjadi bagian dari rutinitas yang dapat memengaruhi tekanan darah.

Banyak orang hanya fokus membatasi asupan garam, namun lupa memperhatikan konsumsi gula tambahan. Minuman manis dan makanan olahan dapat memicu peningkatan tekanan darah karena membuat tubuh menahan cairan dan menambah berat badan.

Selain itu, kondisi psikologis juga memiliki peran besar. Rasa kesepian berkepanjangan dan stres emosional dapat memicu respons tubuh yang berdampak langsung pada sistem kardiovaskular.

Kondisi Tubuh yang Sering Terabaikan

Beberapa kondisi medis tertentu juga berkaitan erat dengan tekanan darah tinggi. Gangguan tidur, keseimbangan hormon, hingga kekurangan mineral esensial dapat memengaruhi cara tubuh mengatur tekanan darah.

Sleep apnea, misalnya, membuat pernapasan terganggu saat tidur dan menurunkan asupan oksigen ke dalam tubuh. Kondisi ini memicu pelepasan zat kimia yang meningkatkan tekanan darah dan merusak pembuluh darah.

Selain itu, kekurangan kalium meski sudah mengurangi garam juga bisa menjadi penyebab tekanan darah tetap tinggi. Kalium berperan penting dalam membantu ginjal mengatur keseimbangan cairan di dalam tubuh.

Peran Zat Lain dalam Kenaikan Tekanan Darah

Tidak hanya makanan, beberapa zat lain yang masuk ke dalam tubuh dapat memengaruhi tekanan darah. Suplemen herbal tertentu, obat-obatan, hingga kondisi dehidrasi dapat memberi dampak yang tidak disangka.

Penggunaan suplemen herbal tanpa pengawasan medis berpotensi membuat tekanan darah sulit dikontrol. Begitu pula dengan konsumsi obat tertentu yang pada sebagian orang dapat memicu lonjakan tekanan darah.

Dehidrasi juga sering diabaikan. Saat tubuh kekurangan cairan, pembuluh darah menyempit dan ginjal mengurangi produksi urine, sehingga tekanan darah cenderung meningkat.

Daftar Penyebab Tekanan Darah Tinggi Selain Garam

Berikut rangkuman penyebab tekanan darah tinggi yang perlu diwaspadai, selain konsumsi garam berlebihan:

1. Konsumsi gula tambahan berlebih
Asupan gula tinggi dari minuman manis dan makanan olahan dapat menaikkan tekanan darah karena membuat tubuh menahan cairan dan meningkatkan berat badan.

2. Kesepian berkepanjangan
Rasa kesepian yang terus-menerus dapat memicu kenaikan tekanan darah akibat respons stres dan kewaspadaan tubuh yang berlebihan.

3. Sleep apnea
Gangguan pernapasan saat tidur meningkatkan aktivitas sistem saraf dan mengganggu keseimbangan tekanan darah.

4. Konsumsi obat herbal tertentu
Beberapa herbal seperti ginseng, ginkgo biloba, dan guarana berpotensi menaikkan tekanan darah jika dikonsumsi tanpa pengawasan.

5. Kurang asupan kalium
Kekurangan kalium membuat ginjal kesulitan menjaga keseimbangan cairan, sehingga tekanan darah mudah meningkat.

6. Nyeri mendadak
Rasa nyeri akut memicu pelepasan hormon stres yang menyempitkan pembuluh darah dan menaikkan tekanan darah.

7. Masalah tiroid
Gangguan hormon tiroid, baik terlalu rendah maupun terlalu tinggi, dapat memengaruhi kerja jantung dan pembuluh darah.

8. Dehidrasi
Kekurangan cairan menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan peningkatan tekanan darah sebagai respons tubuh.

9. Efek konsumsi obat-obatan tertentu
Beberapa obat seperti NSAID dapat memengaruhi tekanan darah, terutama pada individu yang sensitif.

Memahami berbagai faktor tersebut dapat membantu seseorang lebih waspada dalam menjaga kesehatan. Mengendalikan tekanan darah tidak cukup hanya dengan mengurangi garam, tetapi juga membutuhkan perhatian pada pola hidup secara menyeluruh.

Dengan menerapkan gaya hidup sehat, mencukupi kebutuhan cairan dan nutrisi, serta berkonsultasi dengan tenaga medis bila diperlukan, risiko hipertensi dapat ditekan sejak dini.

Terkini