Petrosea Perkuat Proyek Tambang Strategis di Kalimantan untuk Kinerja Berkelanjutan

Selasa, 30 Desember 2025 | 10:20:30 WIB
Petrosea Perkuat Proyek Tambang Strategis di Kalimantan untuk Kinerja Berkelanjutan

JAKARTA - Kinerja proyek jasa pertambangan menjadi salah satu fondasi penting dalam strategi ekspansi industri tambang nasional. 

Petrosea menunjukkan konsistensi melalui capaian progres signifikan di Kalimantan Tengah. Proyek ini turut menopang langkah korporasi dalam penguatan sinergi grup usaha.

Progres Proyek Tambang PBP Terus Berjalan

PT Petrosea Tbk. menyampaikan perkembangan proyek jasa pertambangan yang tengah dikerjakan perseroan. Proyek tersebut dijalankan melalui kontrak jasa pertambangan dengan PT Pasir Bara Prima. Lokasi proyek berada di Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah.

Kegiatan operasional proyek dimulai sejak 13 Agustus 2024. Hingga saat ini, Petrosea telah merealisasikan pengupasan dan pemindahan lapisan penutup. Volume overburden removal yang telah dicapai melampaui 7,2 juta bank cubic meter.

Kontrak jasa pertambangan tersebut memiliki jangka waktu sepanjang usia tambang. Estimasi nilai kontrak mencapai sekitar Rp17,4 triliun. Lingkup pekerjaan mencakup kegiatan pengupasan dan pemindahan lapisan penutup secara berkelanjutan.

Skala Produksi dan Nilai Kontrak Tambang

Dalam kontrak tersebut, estimasi total volume overburden mencapai sekitar 234,9 juta bank cubic meter. Selain itu, proyek juga mencakup produksi batu bara dengan estimasi sekitar 26,0 juta ton. Skala pekerjaan ini mencerminkan besarnya kontribusi proyek terhadap portofolio Petrosea.

Presiden Direktur PT Petrosea Tbk., Michael, menyampaikan komitmen perseroan dalam memperkuat sinergi grup. Petrosea berupaya mendukung seluruh proyek yang berada dalam lingkup grup usaha. Langkah tersebut diarahkan untuk memastikan kinerja optimal anak usaha pertambangan.

Michael menegaskan bahwa penguatan proyek ini sejalan dengan strategi pertumbuhan grup Petrindo. Strategi tersebut dikaitkan dengan rencana akuisisi PT Singaraja Putra Tbk. Sinergi antaranak usaha menjadi fokus utama pengembangan ke depan.

Dampak Akuisisi terhadap Konsesi Tambang

Setelah menjadi pemegang saham pengendali PT Singaraja Putra Tbk., Petrindo akan memiliki konsesi tambang yang signifikan. Secara konsolidasi, total cadangan diperkirakan mencapai sekitar 378 juta ton. Cadangan tersebut terdiri dari batu bara termal dan metalurgi.

Kepemilikan cadangan dalam jumlah besar ini berpotensi menjadikan Petrindo sebagai salah satu perusahaan tambang terbesar di Indonesia. Hal ini memperkuat posisi grup dalam industri pertambangan nasional. Petrosea berperan penting dalam mendukung pencapaian tersebut melalui layanan jasa pertambangan.

Sinergi operasional dan pengelolaan proyek menjadi kunci keberlanjutan bisnis. Petrosea menilai bahwa integrasi antara jasa pertambangan dan pengembangan infrastruktur sangat krusial. Pendekatan ini diharapkan mampu meningkatkan efisiensi dan daya saing grup.

Pengembangan Jalan Tambang oleh LKB

Sejalan dengan capaian proyek tambang, PT Lintas Kelola Bersama tengah menyelesaikan pembangunan jalan tambang. Perusahaan ini dimiliki 51 persen oleh Petrosea dan 49 persen oleh PT Pasir Bara Prima. LKB bertanggung jawab atas pengelolaan infrastruktur jalan tambang.

Jalan tambang yang dikembangkan memiliki total panjang sekitar 29,6 kilometer. Infrastruktur tersebut terbagi ke dalam enam segmen jalan. Pekerjaan konstruksi jalan tambang dilaksanakan langsung oleh Petrosea.

“Pencapaian ini menunjukkan kapabilitas Petrosea dalam mengelola proyek jasa pertambangan yang terintegrasi dengan pengelolaan infrastruktur jalan tambang secara berkelanjutan. Ke depan, kami akan memastikan setiap langkah pengembangan, termasuk pengelolaan hauling road, dijalankan secara prudent dan sesuai dengan regulasi yang berlaku,” ujar Michael.

Rencana Akuisisi dan Strategi Grup CUAN

Sebelumnya, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. berencana mengakuisisi PT Singaraja Putra Tbk. Manajemen menyampaikan bahwa proses negosiasi tengah berlangsung. Rencana tersebut mencakup pengambilalihan kepemilikan saham pengendali.

PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. telah memiliki 19,99 persen saham SINI secara tidak langsung. Kepemilikan tersebut dilakukan melalui anak usaha dan afiliasinya. Langkah ini menjadi dasar penguatan posisi sebelum akuisisi penuh.

“Tujuan dari rencana pengambilalihan ini adalah antara lain, untuk menambah aset grup CUAN, memperluas jaringan usaha, serta sebagai bagian dari rencana pengembangan usaha jangka panjang grup CUAN untuk menjadi perusahaan pertambangan dan jasa pertambangan yang terintegrasi,” ungkap manajemen.

Terkini