JAKARTA - Kemajuan teknologi digital di dunia perbankan telah mengubah cara masyarakat mengakses layanan keuangan. 

Kini, berbagai aktivitas finansial dapat dilakukan langsung melalui perangkat seluler, termasuk bagi pengguna Wondr by BNI, aplikasi superbanking yang dirancang untuk memberikan pengalaman transaksi modern dan serba cepat.

Bagi sebagian nasabah, mengganti smartphone seringkali menimbulkan kekhawatiran akan kehilangan akses atau data penting. Padahal, proses mengaktifkan kembali akun Wondr di perangkat baru sebenarnya sangat mudah dilakukan, asalkan mengikuti langkah-langkah yang benar dan tetap menjaga keamanan akun.

Aplikasi ini dikembangkan oleh Bank Negara Indonesia (BNI) sebagai versi penyempurnaan dari BNI Mobile Banking. Dengan tampilan antarmuka yang lebih segar, fitur cerdas yang inovatif, serta sistem keamanan berlapis, nasabah dapat bertransaksi dengan nyaman tanpa rasa cemas terhadap potensi kebocoran data.

Melalui satu aplikasi, pengguna dapat membuka rekening digital, mengelola tabungan, membeli produk investasi seperti reksa dana dan obligasi, serta melakukan transfer antarbank secara instan. Semua layanan ini dapat diakses kapan pun tanpa perlu datang ke kantor cabang.

Selain itu, Wondr by BNI juga mendukung berbagai sistem pembayaran digital seperti QRIS, e-wallet, hingga pembayaran tagihan rutin. Kombinasi fitur lengkap dan keamanan tinggi menjadikannya salah satu platform perbankan digital paling komprehensif di Indonesia.

Persiapan Sebelum Mengaktifkan Akun di Perangkat Baru

Ketika berganti ponsel, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah memastikan nomor ponsel dan email yang terdaftar di aplikasi Wondr masih aktif. Kedua data ini sangat penting untuk proses verifikasi identitas dan pengiriman kode OTP saat login di perangkat baru.

Pastikan juga koneksi internet stabil agar proses instalasi dan aktivasi berjalan lancar. Gangguan jaringan dapat menyebabkan OTP gagal terkirim atau proses login terhenti di tengah jalan.

Sebelum memulai, siapkan User ID dan MPIN lama. Keduanya berfungsi untuk menghubungkan akun lama dengan smartphone baru tanpa harus membuat akun baru yang bisa mengacaukan sinkronisasi data.

Selain itu, sistem biasanya juga akan meminta nomor rekening atau kartu debit BNI pada tahap verifikasi tambahan guna memastikan keamanan identitas. Bila dibutuhkan, dokumen identitas seperti KTP juga dapat digunakan untuk validasi lebih lanjut.

Langkah berikutnya, buka Google Play Store untuk pengguna Android atau App Store bagi pengguna iPhone, lalu unduh aplikasi “Wondr by BNI” yang resmi diterbitkan oleh BNI. 

Setelah instalasi selesai, jalankan aplikasi dan pilih menu “Masuk” atau “Login” menggunakan nomor ponsel atau User ID yang sama dengan akun lama agar sistem mengenali identitas pengguna.

Proses Aktivasi dan Verifikasi Aman

Setelah login, pengguna akan diminta melakukan verifikasi melalui kode OTP yang dikirim lewat SMS ke nomor terdaftar. Kemudian, masukkan PIN kartu debit atau nomor rekening BNI sebagai lapisan keamanan tambahan.

Apabila sebelumnya pengguna telah mengaktifkan verifikasi biometrik seperti Face ID atau sidik jari, sistem akan mendeteksi fitur tersebut dan meminta konfirmasi ulang di perangkat baru. Saat muncul notifikasi bahwa perangkat baru mencoba masuk, pengguna cukup memilih “Konfirmasi” untuk menyetujui proses tersebut.

Keunggulan lain dari sistem keamanan Wondr adalah kemampuannya mendeteksi perangkat baru secara otomatis. Artinya, hanya pemilik akun yang dapat mengizinkan proses login berlangsung, sehingga risiko penyalahgunaan data dapat diminimalkan.

Setelah verifikasi selesai, halaman utama akun akan tampil lengkap dengan saldo dan portofolio investasi. Sebelum melakukan transaksi, pastikan seluruh data tersinkron dengan benar untuk menghindari perbedaan nominal atau histori transaksi.

Cobalah melakukan uji coba transaksi kecil, seperti transfer Rp1.000 ke rekening sendiri, untuk memastikan sistem bekerja normal. Pastikan pula fitur seperti QRIS, top-up e-wallet, dan pembayaran tagihan berjalan dengan baik. Bila seluruh fungsi aktif tanpa kendala, berarti akun Wondr sudah resmi berpindah ke perangkat baru dan siap digunakan.

Menjaga Keamanan Akun Setelah Aktivasi

Langkah penting berikutnya adalah menjaga keamanan berlapis. Disarankan untuk segera menghapus aplikasi Wondr dari ponsel lama agar tidak bisa diakses oleh pihak lain. Gantilah MPIN dan kata sandi login untuk mencegah risiko kebocoran data.

Aktifkan kembali fitur Face ID atau sidik jari di smartphone baru agar keamanan berbasis biometrik berfungsi optimal. Selain itu, pantau secara berkala daftar perangkat terhubung untuk memastikan tidak ada aktivitas login mencurigakan.

Beberapa versi Wondr memungkinkan pengguna melihat daftar perangkat yang pernah digunakan. Jika ada perangkat yang tidak dikenal, segera hapus dari daftar untuk mencegah potensi akses ilegal.

BNI juga mengimbau nasabah agar rutin memeriksa email dan SMS notifikasi. Jika ada percobaan login tidak dikenal, pengguna dapat segera melapor ke BNI Call 1500046 atau menggunakan layanan Live Chat Wondr di dalam aplikasi.

Apabila proses login gagal karena OTP tidak masuk atau data tidak cocok, pastikan sinyal stabil dan coba ulang beberapa menit kemudian. Bila kendala tetap terjadi, kunjungi kantor cabang BNI untuk bantuan reset akun.

Perlu diketahui bahwa Wondr by BNI hanya dapat aktif di satu perangkat utama. Ketika pengguna login di smartphone baru, sistem akan otomatis menonaktifkan akses di perangkat lama demi menjaga keamanan akun.

Tidak perlu membuat akun baru, cukup gunakan data login lama agar seluruh saldo, portofolio, dan riwayat transaksi tetap tersimpan dengan aman di server resmi BNI. Pastikan pula aplikasi selalu diperbarui ke versi terbaru untuk mendapatkan peningkatan fitur dan perlindungan keamanan terkini.

Dengan mengikuti panduan ini, pengguna dapat mengaktifkan kembali Wondr by BNI di perangkat baru dengan cepat, aman, dan tanpa kehilangan data penting. 

Aplikasi ini memang dirancang agar nasabah dapat berpindah perangkat tanpa kehilangan kendali atas keuangan digitalnya, sekaligus memastikan keamanan tetap menjadi prioritas utama dalam setiap transaksi.