PRODIA

Prodia Perkuat Terapi Regeneratif Ekspansi Diagnostik Pada 2026

Prodia Perkuat Terapi Regeneratif Ekspansi Diagnostik Pada 2026
Prodia Perkuat Terapi Regeneratif Ekspansi Diagnostik Pada 2026

JAKARTA - Memasuki tahun 2026, PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) mempersiapkan arah pengembangan bisnis yang lebih terfokus pada inovasi layanan kesehatan.

Perusahaan melihat perubahan kebutuhan masyarakat serta kemajuan teknologi medis sebagai momentum untuk memperkuat fondasi bisnis jangka panjang. Dalam strategi tersebut, Prodia menempatkan terapi regeneratif dan ekspansi layanan diagnostik sebagai dua pilar utama pertumbuhan ke depan.

Arah Strategis Menyongsong Pertumbuhan Berkelanjutan

Prodia menilai keberlanjutan bisnis di sektor kesehatan menuntut kesiapan menghadapi perubahan pola layanan dan kebutuhan pasien. Oleh karena itu, perusahaan tidak hanya mengandalkan layanan diagnostik konvensional, tetapi mulai memperluas fokus pada layanan kesehatan masa depan.

Langkah ini sejalan dengan visi perusahaan untuk tetap relevan dan kompetitif di tengah perkembangan industri kesehatan yang semakin dinamis.

Direktur Business & Marketing Prodia Widyahusada, Indriyanti Rafi Sukmawati, menjelaskan bahwa strategi perusahaan pada 2026 diarahkan untuk memperkuat posisi di segmen layanan bernilai tambah tinggi.

Menurutnya, inovasi menjadi kunci agar Prodia dapat terus tumbuh sekaligus memberikan kontribusi nyata bagi ekosistem kesehatan nasional. Pendekatan ini diharapkan mampu menjaga keseimbangan antara pertumbuhan bisnis dan kualitas layanan kepada pelanggan. Dalam konteks tersebut, Prodia menetapkan pengembangan terapi regeneratif sebagai salah satu prioritas utama.

Layanan ini dipandang memiliki potensi besar seiring meningkatnya kebutuhan akan terapi berbasis pemulihan dan regenerasi jaringan. Fokus ini juga menjadi bagian dari upaya Prodia untuk mengantisipasi tren layanan kesehatan global.

Penguatan Terapi Regeneratif Melalui Sinergi

Pengembangan layanan terapi regeneratif dilakukan Prodia melalui sinergi berkelanjutan dengan PT Prodia Stemcell Indonesia (Prostem). Perusahaan ini merupakan entitas yang 30% sahamnya dimiliki oleh PRDA dan menjadi mitra strategis dalam pengembangan layanan berbasis stem cell.

Kolaborasi tersebut diharapkan mampu mempercepat pengembangan layanan terapi regeneratif yang terintegrasi dengan layanan diagnostik Prodia.

Indriyanti menyampaikan bahwa kerja sama ini menjadi fondasi penting bagi penguatan posisi Prodia di bidang terapi regeneratif. Melalui sinergi tersebut, Prodia dapat memanfaatkan keahlian dan kapabilitas Prostem dalam pengembangan layanan medis berbasis regenerasi. Langkah ini juga mencerminkan komitmen perusahaan untuk berinvestasi pada sektor kesehatan masa depan.

“Di tahun 2026, Prodia akan fokus pada pengembangan layanan kesehatan masa depan dengan memperkuat posisi di bidang terapi regeneratif melalui sinergi lebih lanjut dengan PT Prodia Stemcell Indonesia,” ujar Indriyanti kepada KONTAN, Jumat (26/12).

Ia menilai investasi di sektor stem cell merupakan strategi jangka panjang untuk menangkap peluang pertumbuhan layanan medis berbasis regeneratif.

Menurutnya, terapi regeneratif diprediksi akan menjadi bagian penting dari masa depan dunia kesehatan seiring meningkatnya kebutuhan perawatan berbasis pemulihan. Dengan memperkuat layanan ini, Prodia berharap dapat menciptakan diferensiasi yang kuat dibandingkan penyedia layanan kesehatan lainnya.

Ambisi Menjadi Laboratorium Rujukan Regional

Selain terapi regeneratif, Prodia juga menargetkan penguatan posisi sebagai laboratorium rujukan di kawasan Asia Tenggara. Ambisi ini mencerminkan langkah perusahaan untuk memperluas jangkauan layanan diagnostik melampaui pasar domestik.

Prodia melihat peluang besar dalam pengembangan jejaring layanan kesehatan lintas negara di kawasan regional. Untuk mencapai target tersebut, perusahaan menyiapkan strategi perluasan jejaring diagnostik melalui kerja sama rujukan internasional. Beberapa negara yang menjadi fokus pengembangan kerja sama antara lain Timor Leste, Taiwan, dan Malaysia.

Kolaborasi ini diharapkan mampu meningkatkan volume layanan diagnostik sekaligus memperluas eksposur merek Prodia di tingkat regional. Langkah ekspansi lintas negara juga membuka peluang pertukaran pengetahuan dan standar layanan diagnostik. Dengan jejaring yang lebih luas, Prodia dapat memperkuat perannya sebagai penyedia layanan diagnostik dengan standar internasional.

Hal ini sekaligus mendukung upaya perusahaan dalam meningkatkan kualitas dan cakupan layanan kesehatan. Prodia menilai penguatan jejaring regional menjadi bagian penting dalam menjaga daya saing jangka panjang. Kehadiran di pasar regional diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan pendapatan perusahaan.

Selain itu, strategi ini juga memperluas basis pelanggan dari berbagai segmen dan wilayah. 

Pengembangan Riset dan Ekspansi Jaringan Layanan

Untuk mendukung strategi ekspansi dan pengembangan layanan, Prodia menyiapkan penguatan kapabilitas research and development (R&D). Peningkatan R&D diarahkan untuk menunjang layanan terapi regeneratif serta integrasi data diagnostik sebagai basis riset kesehatan. Pendekatan berbasis data ini diharapkan mampu meningkatkan akurasi layanan serta mendukung inovasi berkelanjutan.

Integrasi data diagnostik juga menjadi fondasi penting dalam pengembangan layanan kesehatan berbasis riset. Dengan pengelolaan data yang lebih komprehensif, Prodia dapat memberikan nilai tambah bagi pasien maupun mitra layanan kesehatan.

Langkah ini sejalan dengan transformasi digital di sektor kesehatan. Selain penguatan riset, Prodia juga menyiapkan pembukaan cabang baru di sejumlah lokasi strategis.

Ekspansi jaringan ini bertujuan memperluas jangkauan layanan dan mendekatkan akses diagnostik kepada masyarakat. Perusahaan juga memperluas jaringan melalui layanan point of care (POC) untuk menjawab kebutuhan layanan cepat dan praktis.

Layanan POC diharapkan dapat memperkuat penetrasi Prodia di berbagai segmen pasar. Perusahaan menargetkan pertumbuhan kontribusi dari pelanggan korporasi (B2B) maupun ritel (B2C).

Kombinasi kedua segmen tersebut diharapkan mampu memperkuat struktur pendapatan perusahaan pada 2026. Dengan rangkaian strategi tersebut, Prodia optimistis dapat menjaga kinerja bisnis tetap solid.

Pengembangan terapi regeneratif, ekspansi diagnostik regional, serta penguatan riset menjadi pilar utama pertumbuhan perusahaan. Langkah ini menegaskan komitmen Prodia dalam membangun bisnis layanan kesehatan yang berkelanjutan dan adaptif terhadap perubahan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index