Penyebrangan Tanjung Api-Api Jadi Penghubung Strategis Sumatera ke Bangka Belitung

Rabu, 05 November 2025 | 10:36:28 WIB
Penyebrangan Tanjung Api-Api Jadi Penghubung Strategis Sumatera ke Bangka Belitung

JAKARTA - Pelabuhan Tanjung Api-Api (TAA) di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, kini memegang peranan penting sebagai penghubung utama antara Pulau Sumatera dan Pulau Bangka. 

Berada di pesisir timur Sumatera dan langsung berhadapan dengan Selat Bangka, pelabuhan ini menjadi jalur vital untuk aktivitas penyeberangan, baik bagi penumpang maupun kendaraan logistik.

Letaknya yang strategis menjadikan TAA tidak hanya sekadar pelabuhan penumpang, tetapi juga simpul transportasi laut yang menggerakkan ekonomi kawasan. Keberadaannya membuka akses cepat menuju Pulau Bangka dengan waktu tempuh yang jauh lebih singkat dibandingkan jalur lama melalui Sungai Musi.

TAA juga menjadi pilihan utama bagi masyarakat Sumatera Selatan yang hendak melakukan perjalanan wisata atau bisnis ke Bangka. Seiring dengan meningkatnya permintaan, aktivitas pelabuhan ini kian padat dan terus menunjukkan peran strategisnya dalam memperkuat konektivitas antarpulau di wilayah barat Indonesia.

Jadwal Penyeberangan Kapal Feri Tanjung Api-Api ke Bangka

Rute penyeberangan Tanjung Api-Api menuju Muntok, Bangka Belitung, dioperasikan secara teratur setiap hari dengan jadwal keberangkatan dua jam sekali. Jadwal yang padat ini bertujuan melayani mobilitas tinggi masyarakat dan wisatawan yang menyeberang antar pulau.

Sepuluh armada kapal telah disiapkan untuk melayani perjalanan tersebut. Penyeberangan pertama dimulai pukul 07.00 WIB menggunakan kapal Munic VII, disusul kapal Dharma Kosala pukul 09.00 WIB, dan kapal Mutis pada pukul 11.00 WIB. Sore hingga malam hari diisi dengan keberangkatan Munic XI pukul 13.00 WIB, Dharma Kartika VIII pukul 15.00 WIB, Madani pukul 17.00 WIB, Dharma Santosa pukul 19.00 WIB, serta Munic VII kembali pada pukul 21.00 WIB.

Penyeberangan terakhir dilaksanakan pukul 00.00 WIB dengan kapal Dharma Kartika I sebagai armada penutup. Pihak pengelola pelabuhan mengingatkan bahwa perubahan jadwal dapat terjadi sewaktu-waktu, khususnya apabila kondisi cuaca atau gelombang laut di Selat Bangka tidak mendukung pelayaran.

Kesiapan armada yang memadai ini menjadi faktor utama dalam menjaga stabilitas transportasi laut antarwilayah. Koordinasi intensif terus dilakukan antara pengelola pelabuhan dan operator kapal agar jadwal tetap berjalan lancar, serta memberikan kenyamanan bagi para penumpang.

Tarif Penyeberangan dan Kategori Kendaraan

Selain jadwal yang teratur, tarif penyeberangan dari Pelabuhan Tanjung Api-Api ke Muntok, Bangka, juga telah ditetapkan berdasarkan kategori penumpang dan jenis kendaraan. Untuk penumpang tanpa kendaraan, tarifnya sebesar Rp53.000 per orang.

Kategori kendaraan roda dua dibedakan menjadi dua golongan, yaitu sepeda dengan tarif Rp70.950, sepeda motor di bawah 500 cc sebesar Rp129.700, dan motor di atas 500 cc dikenakan Rp218.150.

Bagi kendaraan roda empat, tarif juga disesuaikan. Mobil penumpang dikenakan biaya Rp1.012.340, sedangkan mobil barang sebesar Rp880.626. Untuk kendaraan berukuran besar, seperti bus dan truk, tarif bervariasi antara Rp1.632.354 hingga Rp5.664.400, tergantung panjang dan kapasitas kendaraan.

Sebagai contoh, bus penumpang dikenakan tarif Rp2.929.420, kendaraan barang besar sepanjang 10–12 meter Rp2.985.373, kendaraan lebih dari 12 meter Rp4.286.510, dan kendaraan di atas 16 meter mencapai Rp5.664.400.

Penerapan tarif ini diatur agar tetap seimbang antara kebutuhan operasional pelabuhan dan kemampuan pengguna jasa. Penyesuaian dilakukan secara berkala sesuai kondisi ekonomi daerah serta evaluasi pelayanan transportasi laut di Selat Bangka.

Sejarah dan Transformasi Pelabuhan Tanjung Api-Api

Pelabuhan Tanjung Api-Api memiliki sejarah panjang dalam mendukung mobilitas masyarakat Sumatera Selatan. Sejak mulai beroperasi penuh pada tahun 2007, TAA menggantikan pelabuhan lama di kawasan Sungai Musi 35 Ilir, Palembang, yang menghadapi kendala sedimentasi dan pasang surut air sungai.

Peralihan ke pelabuhan baru ini membawa dampak besar. Waktu tempuh dari Sumatera menuju Bangka kini jauh lebih cepat, hanya sekitar tiga hingga empat jam, dibandingkan sebelumnya yang bisa mencapai sepuluh jam perjalanan.

Modernisasi TAA juga memperlihatkan peningkatan fasilitas yang signifikan. Kini pelabuhan tersebut dilengkapi dengan area parkir yang luas, ruang tunggu penumpang yang nyaman, serta sistem digitalisasi tiket yang mulai diterapkan untuk meningkatkan efisiensi.

Selain menjadi gerbang utama transportasi laut, Pelabuhan TAA turut menjadi motor penggerak ekonomi daerah. Aktivitas logistik dan distribusi barang dari Sumatera Selatan ke Bangka Belitung meningkat pesat, memperkuat peran pelabuhan ini dalam rantai pasok regional.

Pemerintah daerah bersama pengelola pelabuhan terus berupaya mengoptimalkan kapasitas pelabuhan dengan peningkatan infrastruktur dan layanan publik. Langkah-langkah ini diharapkan mampu menjaga kelancaran arus barang dan penumpang, sekaligus mendukung pengembangan kawasan pesisir sebagai pusat ekonomi baru.

Pelabuhan Tanjung Api-Api kini bukan hanya sekadar tempat persinggahan kapal, melainkan simbol kemajuan transportasi laut di Sumatera Selatan. 

Dengan jadwal penyeberangan yang teratur, tarif yang transparan, serta sejarah panjang yang membanggakan, TAA terus memperkuat posisinya sebagai pelabuhan strategis yang membuka peluang konektivitas, perdagangan, dan pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat Sumatera dan Bangka.

Terkini