Teqball

Syifa Buktikan Kemampuan dengan Medali Perunggu Teqball Internasional

Syifa Buktikan Kemampuan dengan Medali Perunggu Teqball Internasional
Syifa Buktikan Kemampuan dengan Medali Perunggu Teqball Internasional

JAKARTA - Zahrotus Syifa menghadirkan kejutan bagi Indonesia di Asian Youth Games 2025 di Bahrain dengan meraih medali perunggu pada nomor girls single cabang olahraga teqball. 

Prestasi ini terbilang luar biasa, mengingat Syifa baru menekuni olahraga teqball selama dua bulan. Keberhasilan ini sekaligus menjadi bukti bahwa dedikasi dan kerja keras dapat menghadirkan hasil yang gemilang meski waktu persiapan singkat.

Dalam pertandingan perebutan medali perunggu, Syifa menghadapi Narjis Al Dulaimi dari Irak. Dari awal laga, Syifa langsung mengendalikan ritme permainan dengan permainan agresif dan presisi pukulan yang tinggi. 

Set pertama berhasil dimenangkan Syifa dengan skor 12–4, menunjukkan kemampuan adaptasinya yang cepat meski baru menekuni cabang olahraga ini.

Memasuki set kedua, konsistensi dan ketenangan Syifa tetap terjaga. Lawannya tidak mampu menandingi tempo permainan, dan Syifa menutup pertandingan dengan kemenangan 2–0, sekaligus memastikan medali perunggu bagi kontingen Indonesia. 

Keberhasilan ini melebihi target awal, karena PP POTSI tidak menargetkan Syifa meraih medali saat berangkat ke Bahrain.

Kepulangan dan Sambutan Hangat

Usai pertandingan, Syifa bersama atlet teqball Indonesia lainnya kembali ke tanah air. Kepulangan mereka disambut hangat oleh wakil sekjen II Komite Olimpiade Indonesia, Desra Firza Ghazfan, di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Syifa mengaku terkejut sekaligus bangga dengan pencapaiannya. “Alhamdulillah, sebenarnya tidak ada target dari POTSI. Saya tidak menyangka bisa mendapatkan medali perunggu karena baru mulai latihan dua bulan. Jadi benar-benar tidak menyangka bisa meraih medali,” ujarnya.

Dalam pengakuannya, Syifa menyebut tantangan menghadapi lawan-lawan tangguh dari Thailand, China, dan Malaysia membuatnya semakin termotivasi. Pengalaman ini menjadi pembelajaran berharga bagi Syifa, baik dari segi teknik maupun mental bertanding di ajang internasional.

Transisi dari Sepak Takraw ke Teqball

Keberhasilan Syifa tidak lepas dari strategi PP POTSI yang mengambil atlet berprestasi dari cabang sepak takraw untuk dijaring sebagai pemain teqball. Hal ini karena sepak takraw memiliki kemiripan teknik dan pola permainan dengan teqball, sehingga transisi relatif mudah bagi atlet yang berpengalaman.

Manajer teqball di AYG 2025, Zulfikar, menjelaskan bahwa para atlet menjalani training camp selama dua bulan untuk belajar teqball. Mereka dibekali teknik dasar, strategi bertanding, dan adaptasi terhadap perbedaan bola dan meja. 

Meski demikian, perbedaan tetap ada; teqball menggunakan meja melengkung dan bola sepak, berbeda dengan net dan bola takraw pada sepak takraw.

“Dari sepak takraw ke teqball memang ada kemiripan, tetapi jenis bola dan teknik permainannya berbeda. Kami melihat potensi besar pada atlet muda seperti Syifa sehingga kami lakukan adaptasi cepat,” jelas Zulfikar.

Prestasi dan Harapan Masa Depan

Keberhasilan Syifa meraih medali perunggu menjadi inspirasi bagi atlet muda Indonesia lainnya. Prestasi ini menunjukkan bahwa dengan fokus, disiplin, dan kemauan belajar, atlet dapat berprestasi di cabang olahraga baru meski dengan waktu persiapan yang singkat.

Selain itu, pencapaian Syifa di AYG 2025 menambah catatan manis bagi kontingen Indonesia di turnamen multievent internasional. Ke depan, Syifa diharapkan dapat terus mengasah kemampuan teqball, mengikuti berbagai kompetisi, dan menjadi salah satu andalan Indonesia di cabang olahraga ini.

PP POTSI sendiri berencana melanjutkan program pencarian bakat dari cabang olahraga lain untuk teqball, demi memperkuat posisi Indonesia di tingkat internasional. Langkah strategis ini menunjukkan visi jangka panjang pengembangan olahraga teqball yang berbasis pada pemanfaatan potensi atlet muda.

Syifa telah membuktikan bahwa prestasi tidak selalu ditentukan oleh lama pengalaman, tetapi oleh kerja keras, mental yang kuat, dan kemauan belajar. 

Medali perunggu ini menjadi awal dari perjalanan panjangnya dalam dunia teqball, sekaligus motivasi bagi atlet lain untuk berani mencoba cabang olahraga baru dan menorehkan prestasi bagi Indonesia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index