AVIA

Pertumbuhan Penjualan Dorong Laba Bersih AVIA Naik Signifikan

Pertumbuhan Penjualan Dorong Laba Bersih AVIA Naik Signifikan
Pertumbuhan Penjualan Dorong Laba Bersih AVIA Naik Signifikan

JAKARTA - PT Avia Avian Tbk. (AVIA), emiten milik Hermanto Tanoko, terus menunjukkan performa solid sepanjang 9 bulan 2025. 

Perseroan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp1,18 triliun, meningkat 9,68% dibanding periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp1,16 triliun. Kenaikan laba bersih ini selaras dengan pertumbuhan penjualan neto AVIA yang mencapai Rp5,92 triliun atau naik 9,68% dibanding tahun lalu sebesar Rp5,4 triliun.

Peningkatan penjualan ini didorong oleh kontribusi pihak ketiga senilai Rp5,88 triliun dan penjualan ke pihak berelasi sebesar Rp40,8 miliar. 

Distribusi produk AVIA melalui jaringan internal juga mencatatkan performa baik, dengan penjualan ke distributor sendiri sebesar Rp5,3 triliun, distributor pihak ketiga Rp580 miliar, serta penjualan langsung Rp12,4 miliar.

Meskipun beban pokok penjualan meningkat 12,79% menjadi Rp3,3 triliun dari sebelumnya Rp2,99 triliun, laba bruto AVIA tetap naik 5,8% menjadi Rp2,54 triliun. Lonjakan ini mencerminkan efisiensi operasional dan strategi penjualan yang tepat sasaran.

Strategi Bisnis Konsisten di Tengah Gejolak Ekonomi

Head of Investor Relations AVIA, Andreas Hadikrisno, menegaskan bahwa pertumbuhan perusahaan bukan hanya hasil keberuntungan, melainkan juga strategi jangka panjang yang matang. 

“Perseroan fokus pada perluasan pusat distribusi, inovasi produk, dan peningkatan operasional internal agar pangsa pasar terus berkembang,” ujar Andreas.

Keberhasilan AVIA juga didukung integrasi vertikal yang memungkinkan perusahaan memproduksi bahan baku sendiri. 

Strategi ini memperkuat efisiensi produksi dan menjaga kualitas produk, sekaligus menjadi keunggulan kompetitif di pasar cat dan pelapis dekoratif Indonesia. Saat ini, AVIA menguasai sekitar 24% pangsa pasar di industri cat lokal.

Kapasitas Produksi dan Inovasi Produk

AVIA memiliki fasilitas manufaktur modern di Sidoarjo dan Serang, yang mendukung kapasitas produksi tinggi. 

Produk yang ditawarkan dibagi menjadi dua kategori utama: solusi arsitektur yang menyumbang 80% dari total penjualan, dan barang dagangan sekitar 20%. Keduanya menunjukkan permintaan stabil dari segmen konsumen rumah tangga maupun proyek komersial.

Peningkatan produksi ini sejalan dengan inovasi produk baru yang fokus pada ketahanan, estetika, dan keberlanjutan. Langkah-langkah ini memungkinkan AVIA memperkuat loyalitas pelanggan serta membuka peluang penetrasi pasar yang lebih luas. 

Integrasi proses produksi juga memberikan fleksibilitas dalam menyesuaikan kebutuhan pasar secara cepat.

Kinerja Keuangan Stabil dan Prospek Positif

Sampai akhir September 2025, total aset AVIA tercatat sebesar Rp11,13 triliun, naik dari Rp11,06 triliun pada akhir tahun sebelumnya. 

Sementara itu, liabilitas turun menjadi Rp1,33 triliun dari sebelumnya Rp1,42 triliun, dan ekuitas meningkat menjadi Rp9,7 triliun dari Rp9,63 triliun. Kondisi ini mencerminkan struktur keuangan perusahaan yang sehat dan kemampuan untuk mendukung ekspansi di masa depan.

Secara keseluruhan, kinerja AVIA selama 9 bulan pertama tahun ini menegaskan posisi Hermanto Tanoko sebagai pemimpin industri cat di Indonesia. 

Dengan strategi yang matang, kapasitas manufaktur kuat, serta inovasi produk berkelanjutan, AVIA siap menghadapi tantangan pasar sekaligus memanfaatkan peluang pertumbuhan lebih luas di sisa tahun ini.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index