JAKARTA - Pemerintah Indonesia menyiapkan langkah strategis menuju energi bersih dengan rencana penerapan bahan bakar minyak campuran etanol 10 persen (E10) pada 2027.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya memperkuat ketahanan energi sekaligus mengurangi emisi karbon dari sektor transportasi.
Toyota Motor Corporation menyambut positif rencana ini, melalui pernyataan CEO Toyota Motor Asia, Masahiko Maeda. Menurutnya, pengalaman Brasil dalam mengembangkan etanol sebagai bahan bakar kendaraan dapat menjadi pelajaran penting bagi Indonesia.
“Negara itu berhasil menciptakan ekosistem energi yang praktis dan efisien, karena sektor pertaniannya terus meningkatkan produktivitas selama lebih dari 50 tahun,” ujar Maeda.
Toyota berharap Indonesia dapat mengembangkan bioetanol dan biodiesel secara berkelanjutan, sehingga tidak hanya memenuhi kebutuhan domestik, tapi juga membuka peluang ekspor energi ramah lingkungan ke negara lain, termasuk Jepang.
Selain itu, Toyota menekankan pentingnya harga energi yang kompetitif agar kebijakan ini diterima masyarakat luas. Energi bersih yang mahal cenderung sulit diakses konsumen, sehingga komunikasi dan koordinasi antar instansi pemerintah menjadi kunci keberhasilan.
Teknologi Kendaraan Toyota Siap Mendukung Bioetanol
Maeda menegaskan Toyota telah memiliki teknologi kendaraan yang mendukung penggunaan bioetanol. Teknologi ini telah diterapkan di Brasil dan dapat diadaptasi untuk pasar Indonesia.
Dengan ketersediaan energi terbarukan yang terjangkau, konsumen dapat memilih kendaraan hybrid dengan nyaman, terutama di segmen mobil penumpang yang memiliki kontribusi terbesar pada emisi.
Toyota juga memperluas lini kendaraan rendah emisi, termasuk Innova Zenix Hybrid dan Yaris Cross Hybrid. Dengan dukungan teknologi ini, masyarakat tidak hanya mendapatkan pilihan transportasi yang ramah lingkungan, tetapi juga berpotensi mengurangi biaya operasional melalui konsumsi bahan bakar lebih efisien.
Selain itu, Toyota telah melakukan uji bioetanol E10 bekerja sama dengan Pertamina dan Sera, menegaskan kesiapan perusahaan untuk mendukung transisi energi bersih di Indonesia. Upaya ini sejalan dengan strategi global Toyota untuk memperkuat lini kendaraan ramah lingkungan dan hybrid di seluruh dunia.
Dorong Daya Saing Industri Otomotif Nasional
Lebih jauh, Maeda menyoroti bahwa kebijakan energi berbasis bioetanol dapat menjadi katalis dalam memperkuat daya saing industri otomotif nasional.
Indonesia kini berada sejajar dengan Thailand sebagai basis produksi dan ekspor kendaraan di Asia Tenggara. Dengan dukungan kebijakan energi yang tepat, potensi ekspor mobil Indonesia ke kawasan ASEAN dan pasar global bisa meningkat signifikan.
Saat ini, Toyota telah mengekspor lebih dari tiga juta mobil dari Indonesia ke berbagai negara, menjadikan pasar domestik sekaligus pusat pengembangan mobil kompak untuk ASEAN.
Perluasan sumber energi dalam negeri diyakini dapat memperkuat industri nasional, karena uang tetap berputar di dalam negeri dan meningkatkan nilai tambah sektor pertanian dan energi yang mendukung produksi kendaraan ramah lingkungan.
Peningkatan penggunaan bioetanol dari E5 saat ini ke E10 pada 2027 menjadi langkah lanjutan menuju energi transportasi yang lebih bersih. Kebijakan ini diharapkan mendorong kolaborasi antara pemerintah dan industri otomotif, sekaligus menciptakan ekosistem kendaraan rendah emisi yang berkelanjutan di Indonesia.
Optimisme Toyota terhadap Masa Depan Energi Bersih
Toyota optimistis bahwa transisi ke bahan bakar campuran etanol dapat berjalan lancar dengan dukungan regulasi dan teknologi yang tepat.
Langkah ini tidak hanya memberikan manfaat lingkungan, tetapi juga meningkatkan daya saing industri otomotif, menumbuhkan inovasi teknologi, dan memperluas pilihan konsumen terhadap kendaraan ramah lingkungan.
Keseluruhan upaya pemerintah dan pelaku industri, termasuk Toyota, diharapkan menciptakan ekosistem energi bersih yang kuat, efisien, dan berkelanjutan.
Dengan harga energi yang kompetitif, teknologi kendaraan yang siap pakai, serta strategi industri yang matang, Indonesia berada di jalur yang tepat menuju masa depan transportasi yang hijau dan berdaya saing global.