JAKARTA - Ganda putri Indonesia, Janice Tjen dan Aldila Sutjiadi, menunjukkan mental juara saat memenangi duel sengit melawan pasangan Priska Madelyn Nugroho dan Sofya Lansere dengan skor 2-6, 6-3, 12-10 pada putaran pertama WTA 250 Chennai. 

Pertandingan ini berlangsung menegangkan, dengan satu ace yang tercatat oleh Janice/Aldila, sedangkan lawan mereka tidak mencatatkan satu pun ace.

Selain itu, Janice/Aldila mampu menjaga konsistensi dalam servis dengan hanya membuat tiga double fault, lebih sedikit dibandingkan empat double fault yang dibuat Priska/Sofya. 

Kemenangan ini memastikan langkah mereka ke perempat final, di mana mereka akan menghadapi pasangan tuan rumah, Maaya Rajeshwaran Revathi dan Adkar Vaishnavi, pada laga berikutnya.

Kemenangan ini sekaligus memperlihatkan bagaimana kerja sama dan ketenangan Janice dan Aldila di lapangan bisa menjadi kunci menghadapi pasangan lawan yang tangguh. Pertandingan ini menjadi bukti bahwa ganda putri Indonesia mampu bersaing di level internasional dengan strategi dan koordinasi yang matang.

Performa Individu Janice di Tunggal Putri

Sementara itu, di nomor tunggal putri, Janice Tjen kembali menegaskan dominasinya dengan menembus perempat final setelah mengalahkan Linda Fruhvirtova dari Republik Ceko dengan skor 2-6, 6-3, 6-2. Laga ini menjadi bukti ketangguhan mental Janice, yang mampu bangkit setelah kalah di set pertama.

Pertandingan berlangsung selama 2 jam 19 menit, di mana Janice memperlihatkan konsistensi dan determinasi tinggi untuk meraih kemenangan. Keberhasilan ini menambah catatan positif Janice di musim 2025, menegaskan posisinya sebagai salah satu petenis muda Indonesia yang patut diperhitungkan di kancah WTA.

Sebelumnya, di putaran 32 besar, Janice juga sukses mengatasi Caroline Werne dari Jerman dengan skor 6-4, 6-7 (5-7), 6-2. Hasil ini menunjukkan kemampuan Janice dalam menghadapi tekanan dan mempertahankan performa terbaiknya dari putaran awal hingga memasuki babak lebih tinggi.

Kesuksesan di Turnamen Internasional 2025

Tahun 2025 menjadi musim yang cemerlang bagi Janice, baik di nomor tunggal maupun ganda. Pada Oktober lalu, ia menjuarai tunggal putri WTA 125 Jinan Open, sekaligus meraih gelar ganda putri WTA 125 Suzhou bersama Aldila. 

Prestasi ini membuktikan konsistensi dan kemampuan Janice untuk bersaing di berbagai format pertandingan, baik tunggal maupun ganda.

Selain itu, Janice juga mencatatkan pencapaian penting di US Open, di mana ia lolos hingga putaran final sebelum disingkirkan oleh bintang Inggris, Emma Raducanu, pada babak kedua. Pengalaman ini menambah bekal mental dan teknis bagi Janice menghadapi turnamen-turnamen berikutnya, termasuk Chennai Open.

Kesuksesan ini bukan hanya hasil kerja keras Janice, tetapi juga kolaborasi yang solid dengan Aldila di ganda putri. Kombinasi kemampuan individu dan kerja sama tim menjadi faktor kunci kemenangan mereka, sekaligus menegaskan potensi Indonesia dalam dunia tenis internasional.

Tantangan dan Harapan ke Depan

Kemenangan Janice dan Aldila di Chennai Open menjadi momentum penting untuk memperkuat reputasi tenis putri Indonesia. Ke depan, pasangan ini memiliki peluang besar untuk menembus babak lebih tinggi, bahkan meraih gelar di turnamen WTA.

Selain itu, performa Janice di tunggal putri juga memberikan inspirasi bagi petenis muda lain di Indonesia untuk terus berprestasi di level internasional. Dengan latihan konsisten, strategi yang matang, dan mental juara, peluang untuk menorehkan prestasi lebih besar di turnamen mendatang semakin terbuka lebar.

Pertandingan mendatang di perempat final melawan pasangan tuan rumah akan menjadi ujian penting bagi Janice/Aldila untuk menunjukkan kualitas dan pengalaman mereka di lapangan. 

Jika mampu mempertahankan performa ini, bukan tidak mungkin ganda putri Indonesia akan terus mendulang kesuksesan di ajang internasional, sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai negara yang kompetitif di dunia tenis.